Padi Organik adalah sistem penanaman padi tanpa menggunakanmenggunakan pupuk chemical seperti urea, za NPK yang umumnya dipakai petani saat ini. Unsur pupuk chemical ini digunakan untuk tumbuh kembang tanaman padi agar mendapat hasil bulir padi yang baik.
Kebiasaan petani sudah melakukan penggunaan pupuk chemical secara terus menerus selama kurang lebih 40 tahun pada lahan persawahan sehingga keberadaan unsur hara tanah menjadi kritis. kesuburan tanah terus menerus menurundan hasil padi juga mengalami kendala dengan produktivitas panen hanya 4 ton/Ha saja.
Anjuran pemerintah dengan dosis pupuk 200 kg urea, 100 kg 36, 50 kg kcl untuk lahan dengan luasan 1 Ha pada tanaman padi juga mengalami masalah yang sangat prinsipil dimana ion-ion pupuk sudah tidak mampu diserap oleh tanah untuk selanjutnya hanya larut terbuang dan terbawa air, karena lahan pertanian yang sudah kritis/rusak.
Untuk memulai bercocok tanam padi secara organik tidaklah sulit, untuk itu diperlukan perawatan untuk tanah agar unsur hara (kesuburan ) dapa diperbaiki dengan menambahkan pupuk organik, mineral serta bakteri pengurai agar kesuburan tanah dapat terjaga secara alami.
Dalam Pelaksanaan Padi Organik /Ha lahan padi dianjurkan untuk diberikan :
- Pupuk Organik 5 ton dalam kasus saya memakai olahan kohe sapi.
- Mineral 700 kg
Untuk penanaman awal pupuk chemical masih diperlukan hanya dalam dosis/jumlah yang sedikit.
Untuk Penanaman Tahap 2 baru digunakan sistem Organik tanpa pupuk chemical, dengan hasil organik padi yang baik. Target yang harus dicapai/Ha adalah 8-12 ton.
NB :Untuk 1 Ha diperlukan 20 kg bibit kemudian bibit dimurnikan.
selanjutnya :Cara sederhana memurnikan bibit padi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar